Profil

INNALILLAHI: Ustadz Kondang Meninggal Dunia, di Bunuh Santrinya Sendiri

Table of Contents

INNALILLAHI: Ustadz Kondang Meninggal Dunia, di Bunuh Santrinya Sendiri

innalillahi wa inna ilaihi rojiun Ustaz Kondang meninggal dunia dibunuh santrinya sendiri tindakan

mencabut nyawa dari manusia lain adalah salah satu yang paling bersifat mediasi dan ditolak dalam

masyarakat dan salah satu yang paling sulit untuk dipahami dalam artikel ini kami akan mencoba untuk

menjawab apa proses psikologis internal yang memandu komisi pembunuhan sebelum melanjutkan pada

videonya mohon luangkan jari anda untuk menekan tombol subscribe dan Klik tombol loncengnya Agar

kalian tidak Ketinggalan informasi dan berita terbaru dari channel ini sebelumnya artikel ini kami

kutip dari selasar.co Samarinda Kejadian bermula saat Ustadz yang juga bertugas di bagian kesiswaan

di pondok pesantren Al Maidah Darul Assa'adah saat itu beliau sedang membangunkan para santrinya

untuk bersiap melaksanakan ibadah salat namun beliau mendapati 2 santrinya yang tidak lain sedang

memainkan handphone sesuai aturan sekolah para santri tidak diperkenankan membawa handphone Ustad

tersebut kemudian menyita 2 handphone milik santrinya dan kemudian disimpan di dalam jok sepeda

motornya setelah itu pelaku sepakat untuk mengambil kembali hp tersebut dari Ustadz dengan cara

korban akan dibuat pincang yaitu dengan memukul korban dengan balok kayu yang ada di sekitar area

Pondok ungkap Kapolres Samarinda Kombes Arif Fadli saat itu juga pelaku telah bersiap dengan sebuah

balok kayu untuk melakukan aksinya sementara untuk menutupi identitasnya kedua santrinya memakai

topeng berbentuk wajah monyet yang diambil dari ruang kesenian dan benar saja tiba-tiba Sang Ustadz

dikejutkan dengan seseorang yang melayangkan pukulan keras ke arahnya dengan sebuah balok kayu

remaja itu tidak lain adalah santrinya sendiri dari informasi yang diperoleh polisi pelaku satu

memukul korban sekitar tiga kali ke arah kepala dan disusul pelaku dua bersama-sama memukuli korban

hingga terluka di kepala dari hasil visum total korban menerima 8 pukulan baik di kepala leher dan

badan korban usai berhasil mengambil handphone tersebut keduanya meninggalkan korban yang masih

tersungkur tak sadarkan diri di jalan pelaku satu kemudian membuang balok kayu di sekitar TKP dan

membuang topeng monyet di belakang Pondok sedangkan pelaku dua mencuci jaket di pondok ungkapnya tak

berlangsung lama Ustadz Eko pun ditemukan oleh warga sekitar lalu Beliau dibawa menuju RSUD aws

Samarinda namun pada pukul 07.00 Wita Ustadz Eko dinyatakan meninggal dunia kedua santri itu pun

dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP subsider pasal 170 ayat 3 KUHP akan tetapi dalam

prosesnya menggunakan Sistem Peradilan Pidana Anak Yang mana nanti mereka akan berkoordinasi dengan

Balai bermasyarakatan untuk memberikan pendampingan dalam proses penyidikan dan peradilan ungkapnya

sekian yang dapat kami sampaikan Semoga almarhum Husnul Khotimah Amin ya robbal alamin

Posting Komentar