MENYEDIHKAN..!! Kondisi 5 Arti FILM P4NAS era 80-an, Kini Hidupnya Berubah Drastis
MENYEDIHKAN..!! Kondisi 5 Arti FILM P4NAS era 80-an, Kini Hidupnya Berubah Drastis

Pada era 70 hingga 90-an, industri perfilman Indonesia bisa dibilang dipenuhi film yang bertema
sangat dewasa. Sebab, film Indonesia yang berada di era tersebut umumnya punya adegan yang menjurus
ke arah seksual alias erotis yang tentunya cuma boleh ditonton oleh orang dewasa. Meski sering
menimbulkan kontroversi, film panas jadul itu justru bisa mengangkat pamor artis Indonesia yang
terlibat di dalamnya. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi kehidupan mereka pun berubah
drastis. Dulu mereka dipuja-puja karena keelokan tubuhnya, namun di usia senja, kondisi mereka
bahkan sulit untuk dikenali. Bahkan ada yang berjualan lontong dan sayur hanya untuk bertahan hidup.
Lalu siapa sajakah mereka? Namun sebelum lanjut, jangan lupa subscribe agar kalian tidak ketinggalan
berita terbaru dari channel ini. Berikut ini kisah perjalanan lima artis film panas lawas yang
pernah berjaya namun kini menghadapi tantangan di usia senja. Nurnaingsih, siapa yang tak kenal
dengan artis dengan adegan panas pada masanya? Ya, dia adalah Nurnan Ningsi berkelahiran 1925 di
Jakarta, Indonesia. Nurna Ningsi bisa dibilang sebagai artis pertama yang berani tampil sensual di
Indonesia karena berani tampil setengah telanjang pada film Harimau Champa 1954. Dalam beberapa
adegan di film tersebut, Nurna tampil cukup vulgar. Ada beberapa detik adegan yang menampakkan
tubuhnya setengah telanjang. Sejak saat itulah nama Nurna dinobatkan sebagai bom seks Indonesia.
Media masa saat itu membahas habis-habisan aksi Nurna tampil setengah telanjang tersebut. Meski
menuai kontroversi, Nurna Ningsih pun membuat pembelaan bahwa adegan tersebut hanyalah seni belaka
dan dilakukan untuk melenyapkan pandangan kuno di dunia film tanah air. Di tahun yang sama ketika
berada di tengah puncak karir, foto dirinya tanpa busana tersebar luas di masyarakat. Tak hanya
beredar di Jakarta, tapi sampai Amerika dan Italia. Skandal itu membuat Nurnaningsi harus vakum dari
dunia hiburan tanah air. Ia diboikot oleh masyarakat karena sikapnya tersebut dianggap tidak sesuai
dengan budaya yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, film-film yang dibintanginya juga dilarang
tampil di sejumlah daerah. Setelah diboikot, Nurnaningsi menjalani kehidupan yang jauh dari
hingar-bingar dunia hiburan. Ia menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan mulai dari melukis,
mengajar bahasa Inggris hingga menjadi penjaga gawang sepak bola. Namun malang yang dialami
Nurnaningsih di usia senjanya, ia mengalami kelumpuhan dan sakit diabetes melitus yang tak kunjung
sembuh. Karena penyakit yang dialami itulah ia akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada 21 Maret
tahun 2004 silam. Eva Arnas. Siapa yang tidak mengenal Eva Arnas? Artis yang satu ini pernah
dijuluki sebagai ratu film panas pada era 90-an. Karirnya yang cemerlang dan wajahnya yang cantik
tentu saja membuat banyak pria tertarik padanya. Dalam berbagai film yang dibintanginya, Eva tampil
dengan totalitas termasuk saat harus beradegan panas. Maka tak heran jika artis berkelahiran 1958
ini dulu punya julukan ratu bom seksnya Indonesia. Karirnya di dunia entertainment sangat bersinar
sampai-sampai jadi rebutan para pejabat kala itu. Tak heran dia memiliki wajah yang cantik putih
serta keelokan tubuhnya membuat para petinggi yang berkuasa di negeri ini begitu tertarik dengan
perempuan berkelahiran Bukit Tinggi Sumatera Barat tersebut. Namun karirnya yang mentereng
berbanding terbalik dengan perjalanan rumah tangganya. Rumah tangga Eva Arnas justru selalu berakhir
pahit dan terhitung kini ia sudah empat kali menikah. Namun ketika suami keempatnya Dedy Omar Hamdun
menghilang dalam rangkaian skandal penculikan aktivis 1997, Eva mulai berubah. Sesaat setelah
kehilangan suaminya, Eva pun bertandang ke tanah suci Makkah. Di sanalah semua pergolakan ini
dimulai dan pulang ke tanah air dengan hati mantap berhijrah. Eva pun harus rela mengganti nama yang
telah membesarkan namanya dalam dunia entertainment menjadi Siti Syarifah. Eva pun manta berhijrah
dan mengubah drastis penampilannya dari yang dulunya sering berpakaian terbuka. Kini Eva Arnas
tampil dengan busana muslimah. Eva pun memilih meninggalkan dunia keartisan dan mengaku sangat
menyesal terjun ke dunia hiburan tanah air. Bahkan Eva dikabarkan telah menjual segala harta yang
dihasilkan dari dunia acting termasuk mobil serta rumah untuk menyambung hidupnya. Kini Eva memulai
semua dari nol dengan berjualan yang halal mulai dari lontong sayur di kawasan rumahnya hingga
membuka butik sendiri. Ia mengaku tak malu melakukan itu semua asal dengan cara yang halal. Sali
Marcelina. Sali Marcelina mulai terjun ke dunia hiburan tanah air 35 tahun lalu secara tidak
sengaja. Ya, Sali kala itu hanyalah seorang atlet sepatu roda dan secara tidak sengaja menonton
sebuah proses syuting di tempat ia latihan. Lalu ia mendapat tawaran dari kru syuting tersebut untuk
berakting. Namun siapa sangka semenjak itulah nama Sali mulai dikenal oleh publik dan termasuk lima
artis papan atas yang mendapatkan bayaran termahal pada saat itu. Namanya semakin melambung tinggi
usai ia bermain di film Warkop DKI bersama dengan Dono, Indro, dan Casino. Ia kerap kali tampil
seksi di berbagai film lantaran ia masih remaja kala itu. Namun tak banyak yang menyangka jika S
yang dulunya begitu hits kini mengalami nasib yang cukup memilukan. Setelah 20 tahun tak terdengar
kabarnya di dunia hiburan, kini sang artis harus bertahan hidup dengan berjualan baju bekas impor.
Sali mengaku dirinya harus berjuang menghidupi ketiga anaknya seorang diri lantaran ditinggal pergi
sang suami Henry Farel Tobing untuk selama-lamanya. Yati Octavia. Yati Octavia juga dikenal sebagai
mantan bintang film panas. Di salah satu filmnya, Yati bahkan memberanikan diri untuk bertelanjang
dada seperti di film Intan Perawan Kubu. Film panas lainnya adalah Yang Muda yang bercinta yang
dibintangi bareng WS Rendra kembali menghebohkan dunia perfilman Indonesia. Pada era emas film
Indonesia, aktris Yati Octavia adalah aktris terlaris dan termahal di Indonesia pada saat itu. Ia
sempat dijuluki Siratu Film karena saking banyak penggemarnya. Untuk setiap film, ia sempat menerima
honor lebih dari Rp5 juta bersama dengan aktor Roy Martin, Robi Sugara, dan Yenny Rahman. Namun,
Yati Octavia yang dulu dipuja-puja dan bergelimang harta justru mengalami nasib berbanding terbalik
ketika di masa tuanya. Ia kini banting setir jualan martabak dan bisnis lainnya seperti berjualan
bebek goreng di pinggir jalan. Penampilan Yati Otavia juga begitu berbeda dengan zaman dulu. Wanita
yang kerap tampil dengan rambut pendeknya kini memilih berhijrah pada tahun 2016 silam. Dan semenjak
hijrah itulah ekonomi dari sang Atis perlahan mulai membaik hingga kini. Yurike Prastika. Setelah
membintangi film Pembalasan Ratu Pantai Selatan 1988, Yurike Prastika langsung mendapatkan predikat
simbol seks di kalangan masyarakat. Bagaimana tidak, dalam film tersebut, Yurike sempat menggunakan
kemben transparan sehingga bagian intimnya terlihat cukup jelas. Bahkan ada adegan di mana Yurike
enggak memakai atasan sehingga bagian tubuh atasnya terlihat jelas. Semenjak saat itulah ia menjadi
perbincangan hangat bagi kalangan para remaja. Namanya semakin melambung tinggi usai berani tampil
vulgar di setiap film yang ia perankan. Namun ketika lama menghilang di dunia hiburan, Yurike
Prastika terlihat masih awet muda dan cantik dan lebih memilih menikmati hidupnya bersama
anak-anaknya. Ia kerap kali berolahraga dan sering melakukan yoga agar tubuhnya fit di usia senja.
[Tepuk tangan] Yeah.
Posting Komentar