Potret 7 Makam Pelawak Legendaris "Srimulat"
Potret 7 Makam Pelawak Legendaris "Srimulat"

Selama 75 tahun sejak didirikannya kelompok pelawak Sri Mulat, rupanya para anggotanya sudah banyak
yang meninggal dunia. Kepergian para pelawak ini meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia komedi
Indonesia dan penggemar berat Sri Mulat. Mereka dikenal dengan ciri khas lawakannya masing-masing
yang menghibur dan menjadi bagian dari sejarah komedi Indonesia. Ketika para pelawak ini sudah
meninggal dunia, tentunya yang bisa kita kenang hanyalah karyanya. Dan apabila kita rindu akan
sosoknya, tentu yang bisa kita lakukan hanya bisa mendoakannya dan berziarah ke makamnya. Dilansir
One TV dari berbagai sumber. Berikut adalah potret tujuh makam pelawak legendari Sri Mulat. Di
urutan pertama yakni Timbul Suhardi. Timbul Suhardi atau yang lebih akrab dengan nama Timbul Sri
Mulat dikenal dengan gaya melawaknya yang khas dan menjadi salah satu tokoh yang turut membesarkan
nama Sri Mulat. Timbul sendiri mulai bergabung dengan Sri Mulat pada tahun 1979 dan juga sempat
menjadi sutradara grup tersebut pada tahun 1983. Anggota Sri Mulat ini diketahui meninggal pada 27
Maret 2009. Timbul meninggal dunia di Jakarta akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Berikut
adalah potret makam timbul Sri Mulat yang berada di tempat pemakaman umum penggilingan Rawamangun,
Jakarta Timur. Di urutan kedua yakni Kasbijanto. Kas Bijanto adalah nama asli dari pelawak Sri
Mulat, Bambang Gentolet. Bambang Gentolet bergabung dengan Sri Mulat pada tahun 1969 dan ia menjadi
salah satu pemain andalan di Sri Mulat terutama ketika grup tersebut berpusat di Surabaya. Karakter
Bambang Gentolet di Sri Mulat adalah seorang dengan ciri khas gaya rambut cepak berjambul yang
menjadi ikon kelompok tersebut. Timbul Sri Mulat meninggal dunia pada 27 April 2017 silam akibat
penyakit asma yang dideritanya selama bertahun-tahun. Berikut adalah potret makam Bambang Gentolet
yang berada di tempat pemakaman umum Babat Jerawat Surabaya Jawa Timur. Di urutan ketiga yakni Haji
Margono. Dalam kelompok pelawak Sri Mulat, Haji Margono memiliki nama panggung Gogon. Di mana
karakter dari Gogon adalah suara agak serak dan berkepala pelontos yang hanya menyisakan sejumput
jambul. Gogon bergabung dengan grup lawak Sri Mulat pada awal tahun 1980-an. Dan Gogon sering
berperan sebagai mesin banyolan yang memberikan suasana lucu dan menghibur melalui tingkah lakunya
yang petantang-petenteng. Pelawak legendaris ini meninggal dunia pada 15 Mei 2018 setelah terkena
serangan jantung usai manggung acara kampanye di Lampung. Berikut adalah potret makamnya yang berada
di tempat pemakaman umum Desa Bendan, Kecamatan Banyuo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Di urutan
keempat yakni Mamik Prakoso. Mamik Prakoso bergabung dengan Sri Mulat pada tahun 1984 dan menjadi
bagian dari grup tersebut hingga akhir hayatnya. Dalam Sri Mulat, Mamik dikenal memiliki kemampuan
monolog yang baik yang seringkiali ia tampilkan dalam pertunjukan Sri Mulat. Pria kelahiran 6 April
1961 ini meninggal dunia pada 3 Agustus 2014 dan jenazah Mamik dimakamkan di tempat pemakaman umum
yang berada di Dusun Sidowayah, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur. Di urutan
kelima yakni jujuk juriah. Dalam grup lawak Sri Mulat, jujuk sebagai seorang juragan perempuan yang
baik hati kepada para pembantunya. Salah satunya adalah Gepeng. Ia sering tampil dengan pakaian
tradisional Jawa seperti kebaya dan selendang. Bahkan setelah suaminya meninggal, Jujuk mengambil
alih kepemimpinan Sri Mulat. Jujuk bergabung dengan Sri Mulat pada akhir 1960 Han dan aktif di
panggung hingga akhir hayatnya. Ia meninggal dunia pada 6 Februari 2015 karena mengidap kanker.
Pelawak senior dan legendaris ini dimakamkan di tempat pemakaman umum Bonoloyo, Solo, Jawa Tengah.
Di urutan 6 yakni Sri Sumiarsih. Sri Sumiarsih turut memeriahkan dan menjadi bagian dari era
kemahsan Sri Mulat khususnya di tahun 1970 sampai 1990-an. Ia dikenal dengan gaya komedi yang jenaka
dan kemampuannya menghadirkan tawaf penonton baik melalui penampilan di panggung maupun di layar
kaca. Pelawak perempuan yang legendaris dan bagian penting dari sejarah Sri Mulat ini meninggal
dunia pada 19 Mei 2025 akibat komplikasi penyakit gula dan ginjal. Berikut potret makamnya yang
berada di tempat pemakaman umum keputih Surabaya Jawa Timur. Di urutan ketujuh yakni Christian
Bratan Nugroho. Dalam Sri Mulat Christian Brata Nugroho memiliki nama pagung poloh dan memiliki ciri
khas yang mudah dikenali yaitu kumis dan topi yang selalu ia kenakan di atas kepalanya. Polo juga
dikenal sebagai anggota Sri Mulat yang aktif dalam memberikan ide dan masukan untuk menjaga konsep
Sri Mulat tetap relevan. Polo bergabung dengan Sri Mulat pada tahun 1987 dan dikabarkan meninggal
dunia pada 6 Maret 2024. Jenazah Polo Sri Mulat dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Kertosari,
Kecamatan Gegar, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Yeah.
Posting Komentar